Berbicara tentang kehidupan mungkin kita membutuhkan lebih dari satu juta lembar kertas kosong untuk menuliskan, menceritakan atau menggambarkan kisah hidup kita . Tetapi kali ini saya akan menceritakan kisah singkat hidup saya .
Saya bingung harus di mulai dari mana saya menceritakan kisah hidup saya . Mungkin kisah nya saya ungkap si sa'at saya bisa melihat dunia yang pana ini . Sekitar tahun 94 atau 95an saya tinggal di kota cianjur bersama dengan ayah saya dan tanpa ibu . Saya di asuh layak nya anak tiri dimana saya di perlakukan berbeda dengan adik adik saya, saya adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara dari ayah saya, dan saya adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara dari ibu saya . Berbicara tentang ibu, ibu saya tinggal di kota garut bersama dengan ke 4 saudara saya (kaka) .
Sa'at itu saya berumur 2 atau 3 tahun, yang pada dasar nya anak sebesar itu sudah mulai bisa merasakan sesuatu, berpikir sesuatu dan berharap sesuatu. Saya mulai berpikir, mengapa saya di tinggal kan oleh ibu saya dan di simpan bersama ayah saya yang saya rasa dia bukan sesosok ayah yang baik bagi anak yang seumuran saya . Saya sering di marahi, di siksa bahkan kalo kemau'an ayah saya tidak di turuti saya harus tidur di pasar. Dan saya pun mulai merasakan betapa sedih nya kehidupan saya yang harus merasakan pahit nya kehidupan yang baru saya rasakan .
Singkat cerita sa'at itu ada seorang wanita yang datang ke rumah saya, dia memeluk saya ketika melihat saya, dia menciumi saya dan menangis melihat kondisi saya yang jauh dari kata baik baik saja . Dan ternyata dia adalah ibu saya, wanita yang telah mengandung dan melahir kan saya . Hari itu lah saya mulai berpikir bahwa penderitaan saya akan berahir jika saya hidup bersama dengan ibu saya .
Saya pun di bawa pergi oleh ibu saya ke tempat tinggal nya di garut .
Saya di sayangi, di cintai dan di manja . Saya di besar kan dan saya di sekolah kan di sana . Ketika saya dewasa, saya pun mulai menyimpul kan bahwa sosok ibu itu adalah pigur yang paling penting di dalam kehidupan seseorang . Bagai kan sayur tanpa garam jika kita hidup tanpa kasih sayang seorang ibu .
Maka cintailah ibu kalian, karna kita tau bahwa surga pun ada di telapak kaki ibu .
Bersambung . . .
Nantikan kisah selanjut nya .
See you next time .
0 Response to "My life"